2.1. TUJUAN PERCOBAAN
Mengetahui tentang pengaruh tahanan dalam Amperemeter, pemakaian tahanan shunt dalam rangkaian dan pengaruh loading efek Amperemeter terhadap rangkaian.
2.2. TEORI
Alat kumparan bergerak pada dasarnya adalah merupakan galvanometer arus rendah yang mempunyai beda tegangan yang rendah antar terminal-terminalnya pada pada penyimpangan skala penuh(fsd).Untuk membuat alat ini mampu mengukur arus yang besar, alat ini harus dirangkaikan dengan resistansi rendah supaya banyak arus dapat melaluinya.
2.3. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN
- Panel Percobaan
- Resistor
- Power Suply
- Kabel Penghubung
2.4. PROSEDUR PERCOBAAN
2.4.1. Pengukuran Tahanan Dalam Amperemeter.
Gambar 2.1 Pengukuran Tahanan
a. Menyiapkan rangkaian seperti pada gambar no. 2.1.
b. Mengatur power supply pada tegangan yang ditentukan asisten dan setelah disetujui oleh asisten, hubungkan pada rangkaian.
c. Menempatkan skala Amperemeter pada 2,5 mA dan menghubungkannya pada tempat yang telah disediakan.
d. Menghubungkan R2 yang paralel dengan Amperemeter.
e. Mengatur R2 sehingga penunjukan Amperemeter ditengah-tengah dari skala maksimumnya (1,25 mA).
f. Melepaskan R2 dari rangkaian dan mengukur nilai tahanannya serta, memasukan hasilnya pada tabel yang telah ada.
g. Mengulangi kembali prosedur diatas (2-6) dengan tegangan suplay yang berbeda.
Harga tahanan dari R2 yang didapat sama seperti harga tahanan dalam dari Amperemeter.
2.4.2. Menentukan Tahanan Shunt/Memperbesar Range Amperemeter.
Gambar 2.2 Menentukan Tahanan Shunt/Memperbesar Range Amperemeter
a. Menyiapkan rangkaian seperti pada gambar 2.2.
b. Memasang Amperemeter pada skala 25 mA dan menempatkan pada posisinya.
c. Mengatur power supply pada posisi minimum (0 volt) dan menghubungkan pada rangkaian, setelah disetujui oleh asisten.
d. Mengatur power suplay sehingga penunjukan Amperemeter sebesar 12 mA.
e. Mengukur besarnya tegangan power suplay.
f. Memasang Vr paralel dengan Amperemeter dan mengukur Vr sehingga penunjukan Amperemeter ½ dari penunjukan sebelumnya.
g. Melepaskan Vr dari posisinya dan mengukur Vr berapa Ohm.
h. Dengan posisi Vr yang tetap seperti yang terukur pada langkah 7 diatas, menghubungkan kembali Vr paralel dengan Amperemeter.
i. Mengatur power supply sehingga penunjukan Amperemeter sekarang dan mengukur pula tegangan power supply serta memasukan hasilnya pada tabel yang telah ada.
j. Melepaskan Vr dari posisinya dan membaca penunjukan Amperemeter sekarang dan mengukur pula tegangan power supply serta memasukan hasilnya pada tabel yang telah ada.
k. Melakukan kembali prosedur seperti pada langkah (8-10) dengan arus yang diminta 1,0 mA.
2.4.3. Loading Efek Pada Amperemeter.
a. Menyiapkan rangkaian seperti pada gambar 2.3.
b. Menyiapkan 2 buah Amperemeter (yang satu standart, yang satu yang ditera).
c. Mengatur power suplay pada 5 volt dan setelah disetujui oleh asisten hubungkan pada rangkaian.
d. Memasang Amperemeter yang standart terlebih dahulu dan membaca penunjukannya serta memasukan hasilnya pada tabel.
e. Melakukan kembali prosedur diatas (1-3) dengan tegangan suplay yang berbeda.
2.5. TUGAS PERTANYAAN
soal
- Apa pengaruh adanya tahanan dalam Amperemeter terhadap rangkaian pada percobaan anda.
- Suatu Amperemeter memberikan fsd untuk arus 8 mA dan mempunyai resistansi sebesar 10 Ohm. Hitunglah resistansi dari resistor shunt yang memungkinkan meter dipergunakan untuk memberi fsd 0,5 A !Gambarkan rangkaiannya !
- Analisa apa yang terjadi sebelum dan sesudah Amperemeter kedua dipasang ! jelaskan !
Jawaban
- Agar ampermeter dapat menunjukan harga skala maksimum,mencegah masuknya arus besar yang dapat merusak komponen alat ukur.
- ……………..
- Terdapat perbedaan nilai ,karena terjadi efek loading(pembebanan),dimana sebelum dipasang amperemeter kedua tidak dapat mengukur arus yang melebihi range,namun setelah amperemeter kedua dipasang dapat diukur arus yang melebihi range.
0 Komentar